03 September 2006

 

Ekonomi Semakin Sempit

Oleh Caecilia (Tropodo)

Malam hari sepulang kerja pukul 22.00 WIB, tepatnya di asrama putri Tropodo RT 10 sambil tidur-tiduran aku ngobrol dengan kawan-kawanku yang kerjanya sistem kontrak Kata mereka, “Kak ! bagaimana dengan masa depanku, sudah 1 tahun aku bekerja di PT Siantar Utama, bahkan ada yang 3 tahun bekerja di PT. Siantar Top, tapi kami hanya menerima upah pokok saja, tunjangan yang lain tidak ada !” Dengan suaranya yang tidak kedengaran dan tenaga yang kecapaian, mereka berkata, “Maju hidupku begini terus, kita bisa membayangkan kehidupan kaum buruh saat ini, cari duit sangat susah, apalagi di tanah perantauan”.

Ketika aku cermati kehidupan buruh tidak diperhatikan lagi, ekonominya semakin terhimpit, dan hak-hak disepelekan. Kehidupan kawan-kawanku yang sistem kerjanya kontrak untuk membiayai hidup sehari-hari tidak mencukupi. Nasib buruh selalu terpuruk, tertindas, selalu terbelakang. Pemerintah membuka kebijaksanaan investasi dibarengi munculnya undang-undang ketenagakerjaan, sehingga kapitalis memperoleh modal sangatlah mudah, dan sasarannya atau korbannya rakyat kecil . Kaum kapitalis tidak memperhatikan buruh, kami hanya menangis dan meronta karena nilai manusiaku terampas, harapanku hanyalah khayalan, dengan memberikan recehan dan hasil keringat kami, kebebasanku diperkosa oleh kaum kapitalis.

This page is powered by Blogger. Isn't yours?