13 October 2006
APAKAH AKU HARUS TETAP DIAM ???
Dimuat dalam buletin Provokashi edisi 02/I/Februari-Maret 2001
Kisah dalam edisi kali ini menampilkan hasil obrolan redaksi dengan Leksianus Bon, seseorang yang sudah cukup lama ikut dalam kegiatan KPK, yakni sejak tahun 1996. Kisah penuh perjuangan ini bermula ketika ia tamat SMP dan tidak lagi melanjutkan sekolahnya, karena orang tuanya tidak mempunyai cukup biaya untuk itu. Orang tuanya yang keseharian bekerja di ladang, tidak dapat menuruti cita-citanya untuk melanjutkan sekolah di seminari menengah.
“Kondisi orang tuaku tidak jauh berbeda dengan kondisi umum ekonomi masyarakat desa di Manggarai, yang hanya mengandalkan hasil ladang sebagai penghasilan mereka. Dari segi pangan warga di desaku tidak kekurangan. Jagung, ketela dan pisang sangat cukup untuk makanan sehari-hari. Tetapi untuk mendapatkan uang, hasil yang laku dijual hanyalah kopi. Sementara kopi hanya ada pada musim panen saja. Dalam musim panen, yakni setahun sekali harga kopi kering berkisar Rp 5000 per kilogram. Biasanya kami mendapatkan hasil panen sekitar 30 kg. Kadang-kadang saja kami dapat memetik sekitar 100 kg. Kondisi ekonomi keluargaku inilah yang kemudian membuat niatku makin bulat untuk pergi merantau.
Selanjutnya, simak disini